Dari penawaran paket Jelajah Kalimantan dari teman backpacker Nasrudin Ansori asal Banjarmasin lewat facebook pada tgl 15-18 November 2012 akhirnya aku putuskan untuk ikut bergabung untuk mengobati rasa keinginan ke Derawan dsk, karena pada tahun 2006 waktu diajak ngecek LCT buatan orang Berau ndak sempat mampir ke Derawan.
Padahal tgl 3-7 Des 2012 sudah ada rencana mau ke Bali & Lombok, menukarkan voucher tiket lebaran Mandala yang bubar dulu adanya rute Tiger hanya Jkt-Padang/Medan & Sby-Bali maka kupilihlah ke Bali & sekalian ke Lombok kebetulan ada saudara di Bali & teman kuliah dulu yang sekarang jadi pejabat di Lombok.
Kembali lagi soal travel ke Derawan dengan harga paket Rp 1,875,000 (transport darat Berau-Tanjung Batu pp, transport air/speed boat antar pulau, penginapan & makan) rasanya masih termasuk murah untuk kelas backpacker. Tinggal beli tiket Balikpapan – Berau – Samarinda (dapat harga sekitar 1.6 jt, karena sempat geser jam tiket Kalstar Berau-Smd dari pagi ke sore) kebetulan saya langsung mau kerja ke Muara Badak, Kutai Kartanegara, jadi total pengeluaran tidak sampai 5 juta.
Tgl 15 Nov 12 kami rombongan ada 16 orang (termasuk teman yg koordinir) berangkat dengan Batavia dari Balikpapan ke Berau setelah sebelumnya isi kampung tengah di Blue Sky Lounge Bandara Sepinggan, nyampai di Bandara Kalimarau, Berau sekitar jam 13 dilanjutkan perjalanan darat dengan 3 mobil Avanza selama sekitar 2.5 jam sampai ke Dermaga Tanjung Batu sekitar jam 16 (beberapa tempat jalannya masih rusak, sedikit ngebut jadi kadang tergoncang dengan keras).
Perjalanan dilanjutkan nyebrang dari Tanjung Batu menuju Pulau Derawan dengan 2 speed boat satu kecil & satunya besar yg pakai 2 mesin sekitar 2 jam.
Sampai di Pulau Derawan sudah sore menjelang Maghrib, langsung menuju penginapan yang dibangun di atas pantai setelah naruh barang di kamar acaranya ngantri mandi soalnya km/wc hanya 3 untuk beberapa kamar.
Selesai dapat giliran mandi dilanjut sholat Maghrib & makan malam bersama diteras penginapan, sambil ngobrol dengan kenalan teman baru.
Selesai makan malam dilanjutkan jalan ke dermaga dekat lapangan volley pantai yang dipakai acara PON dulu, siapa tahu beruntung bisa lihat penyu yang lagi jalan-jalan ternyata kita belum beruntung nunggu beberapa saat si penyu tidak nongol juga akhirnya diputuskan kembali ke penginapan karena angin malamnya dingin & berhembus cukup kencang.
Beberapa teman janjian jam 23 berencana mau lihat siapa tahu ada penyu yang sedang bertelur, kuputuskan untuk segera tidur karena rencana tersebut dengan pasang alarm terlebih dulu. Begitu terbangun karena alarm jam 22.45 lihat ada sms dari mas Anas kalau acara lihat penyu bertelur ndak jadi karena info dari petugas WWf kemungkinan kecil pada saat musim itu penyunya bertelur ya sudah akhirnya hanya kencing saja & dilanjut tidur lagi.
Paginya setelah sholat Shubuh dilanjut jalan-jalan lagi ke dermaga untuk menyongsong sun rise & lihat penyu, namun karena mendung sang mentaripun tidak mau nongol.
Akhirnya hanya foto-foto saja bersama teman-teman & kebetulan ada penyu yang nongol sayang ndak sempat kejepret.
Didik Turmudzi Blog 